Di perjalanan commuter line baru-baru ini saya bertemu 2 sahabat baru. Yang satu, sarjana UI, 32 tahun, baru terkena PHK, perusahaan tambang batu bara. Saat itu dia tengah menuju kawasan SCBD guna memprospek seorang nasabah asuransi. Selama 'nganggur', agen polis asuransi menjadi pilihannya. Yang satu nya lagi, sarjana UGM, 28 tahun, juga baru terkena PHK, perusahaan perkebunan sawit. Saat itu sedang menuju perkantoran di MH Thamrin untuk sebuah interview kerja. Gaji turun pun tak mengapa katanya.
Trenyuh, tersentuh, tapi bagaimana. Di kantor saya yang sekarang, perusahaan pun sedang menerapkan Zero Pro Hire. Ekonomi sedang sulit, efisiensi dimana-mana. Hanya info nama-nama head hunter, executive search, recruitment agency, dsb yang bisa saya berikan. Dan sebuah doa, tentu saja. Semoga mereka berdua selalu sehat, sukses, bahagia.
Kalau film "The Company Men" mengajarkan untuk mengontrol apa yang bisa kita kontrol, mempengaruhi apa yang tidak bisa kita kontrol, dan berserah terhadap hal yang berada di luar kontrol manusia, lain lagi dengan Bapak Teddy Rahmat, Jack Welch nya Indonesia. Ekonomi, 200 tahun terakhir itu: "59 times recession; 60 times economic boom". Nothing to worry menurut beliau. Jim Rohn pun kurang lebih sama: hidup ini seperti musim, silih berganti. Tugas kita hanyalah untuk bersiap, kapanpun itu. Musim apapun di hari ini.
Character dan skill harus seimbang. Semangat pantang menyerah, tekun, sabar, open minded, dll harus diimbangi dengan skill teknis administratif, skill negosiasi, skill spreadsheet, tidak gaptek, dsb. Ibarat pertandingan olimpiade, mentalitas juara 🏆 gak ada matinye, menjadi percuma kalo memang tak bisa bermain skillfull dari awalnya dengan luar biasa baik.
Karena itu, meminjam kata Mario Teguh di masa-masa sulit yang kita lalui: Terlukalah, menangislah, kecewalah; remuk hancurlah hatimu; tapi tetap lakukan lah yang terbaik..
Trenyuh, tersentuh, tapi bagaimana. Di kantor saya yang sekarang, perusahaan pun sedang menerapkan Zero Pro Hire. Ekonomi sedang sulit, efisiensi dimana-mana. Hanya info nama-nama head hunter, executive search, recruitment agency, dsb yang bisa saya berikan. Dan sebuah doa, tentu saja. Semoga mereka berdua selalu sehat, sukses, bahagia.
Kalau film "The Company Men" mengajarkan untuk mengontrol apa yang bisa kita kontrol, mempengaruhi apa yang tidak bisa kita kontrol, dan berserah terhadap hal yang berada di luar kontrol manusia, lain lagi dengan Bapak Teddy Rahmat, Jack Welch nya Indonesia. Ekonomi, 200 tahun terakhir itu: "59 times recession; 60 times economic boom". Nothing to worry menurut beliau. Jim Rohn pun kurang lebih sama: hidup ini seperti musim, silih berganti. Tugas kita hanyalah untuk bersiap, kapanpun itu. Musim apapun di hari ini.
Character dan skill harus seimbang. Semangat pantang menyerah, tekun, sabar, open minded, dll harus diimbangi dengan skill teknis administratif, skill negosiasi, skill spreadsheet, tidak gaptek, dsb. Ibarat pertandingan olimpiade, mentalitas juara 🏆 gak ada matinye, menjadi percuma kalo memang tak bisa bermain skillfull dari awalnya dengan luar biasa baik.
Karena itu, meminjam kata Mario Teguh di masa-masa sulit yang kita lalui: Terlukalah, menangislah, kecewalah; remuk hancurlah hatimu; tapi tetap lakukan lah yang terbaik..
Komentar
Posting Komentar